REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Arab Saudi melanggar aturan yang ditetapkan Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC), jika menambah produksi minyaknya untuk menutupi pasokan minyak Iran yang diembargo Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE).
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi Energi Parlemen Iran, Nasser Soudani menanggapi pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi tentang kesiapannya untuk menambah produksi pasca diembargonya minyak Iran.
Soudani mendesak agar OPEC segera menggelar pertemuan darurat untuk membahas masalah tersebut. Menurut dia, setiap anggota OPEC tak boleh menambah produksi minyaknya secara sepihak. Sebab, menurut dia, setiap negara anggota harus mematuhi kuota produksi yang telah ditetapkan OPEC.
Menurut dia, UE akan kena batunya sendiri. Sebab, kata Soudani, dengan mengembargo minyak Iran, maka negara-negara Eropa harus membeli minyak dengan harga yang lebih mahal. Padahal, negara-negara Eropa sedang dilanda krisis. ''Mereka akan menderita kerugian yang besar,'' tuturnya.