Kamis 26 Jan 2012 19:40 WIB

Al-Ittihadiyah Siap Jadi Bapak Angkat Pesantren Kobong

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah siap menjadi bapak angkat pesantren Kobong. Hal itu ditegaskan Ketua Umum DPP Al-Ittihadiyah, Dr Martin Roestamy pada acara milad ke-77 Al-Ittihadiyah di Kampus Universitas Djuanda (UNIDA) Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/1).

''Pesantren Kobong itu tidak ada bapaknya. Saya mendeklarasikan Al-Ittihadiyah menjadi bapak angkat dan bapak asuh Pesantren Kobong yang jumlahnya ribuan. Bismillah,''  ujar Martin yang disambut tepuk tangan hadirin.

Hadir dalam acara milad tersebut Jenderal (Pur) Wiranto SH, mantan Menko Polkam yang dipercaya menjadi Ketua Majelis Pertimbangan DPP Al-Ittihadiyah, Drs HM Yusuf Asy'ari, mantan menteri Perumahan Rakyat dipercaya menjadi Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Al-Ittihadiyah, dan mantan wakil ketua MPR RI Brigjen (Pur) Buya Drs HM Nazri Adlani yang dipercaya menjadi Ketua Majelis Syuro DPP Al-Ittihadiyah,  serta ribuan umat Islam dari Bogor, Jakarta, Sukabumi, Cianjur dan sekitar.

Menurut Martin, selama ini Pesantren Kobong tidak ada yang mengurus dan ditinggalkan orang. ''Kasihan kiai-kiai pimpinan Pesantren Kobong berjuang hidup-mati sendiri. Kiai-kyii itu harus memberikan makan dan menyekolahkan santri, tidak menerima uang sekolah, kadang-kadang tempat belajarnya roboh, lantainya keropos. Itu siapa yang mau memperhatikan?'' tuturnya seraya menjelaskan Pesantren Kobong adalah pesantren yang hanya mempelajari kitab kuning di kalangan warga Sunda yang jumlahnya ribuan.

Dia bersyukur, pada acara milad  ituhadir tak kurang 200 kiai pimpinan Pesantren Kobong. ''Al-Ittihadiyah beker jasama dengan Perguruan Amaliah. Saya mau kawinkan mereka dengan Paket B dan C, sehingga begitu lulus pesantren, jangan mereka cuma menjadi marbot atau pengurus masjid. Yang hafiz Alquran saya sekolahkan ke UNIDA dengan beasiswa. Al-Ittihadiyah ingin menjadi bapak angkat Pesantren Kobong,'' ujarnya.  

Pendidikan, sambung Martin, merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa. Karena itu, Al-Ittihadiyah menjadikan pendidikan sebagai kegiatan inti dalam program nyata yang sedang dilakukan. ''Pada saat ini, Al-Ittihadiyah mengelola berbagai lembaga pendidikan mulai TK sampai Perguruan Tinggi, Panti Asuhan, Pondok Pesantren dan Lembaga Ketrampilan yang tersebar di seluruh Nusantara.''

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement