REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tersangka kasus cek pelawat, Miranda Swaray Goeltom, mengakui pernah bertemu sejumlah anggota DPR. Pertemuan dilakukan saat pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia.
Miranda menuturkan pertemuan itu untuk menyiasati waktu fit dan proper tes dalam proses pemilihan yang dianggapnya hanya sedikit, yakni satu jam. "Karena satu jam itu tidak cukup untuk menyampaikan visi dan misi, makanya saya berusaha menemui anggota DPR," ungkapnya, Kamis (26/1).
Pada pertemuan itu, Miranda mengaku bertemu dengan 15 anggota DPR dari PDIP. Ia didampingi dengan empat orang angkatan bersenjata. "Tidak pernah saya bertemu berdua-duaan, itu sudah saya jelaskan," kata dia.