REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Sistem email parlemen Jerman terdiri akun milik empat ribu staf dan deputi terganggu selama beberapa jam. Alasannya sepele, ratusan pekerja merespon sebuah email berkelana yang dikirim seorang staf bernama 'Babette' kepada semua 4.032 koleganya.
Banjir email itu dimulai ketika 'Babette' secara tak sengaja membalas kepada 'all' dalam daftar email Bundestag (julukan Parlemen Jerman) dengan permintaan pendek terhadap satu kolega berbunyi, "Mohon bawakan aku salinan dari direktori baru."
Balasan itu pun dengan cepat langsung berlipat ketika ratusan koleganya merespon dengan berbagai komen, mulai dari mohon 'hilangkan nama saya dari daftar anda' hingga 'Saya ingin membawa kesempatan ini untuk menyapa ibu saya."
Masalahnya ini adalah peristiwa langka kebingungan meski sepele di sebuah negara dengan reputasi melakukan hal-hal dengan presisi.
Banyak warga Jerman yang bekerja dalam parlemen tetap santai. Salah satu anggota parlemen dari partai Hijau, Volker Beck, berkata, "Satu klik salah maka sistem email parlemen berubah menjadi jejaring sosial baru," selorohnya.
Salah satu staf anonim dalan gedung parlemen yang memang terbiasa anonim menulis, "Saya pikir ini luar biasa. Kita seharusnya melakukan ini sebulan sekali. Ini membantu kita membentuk kebersamaan."
Jurubicara Bundestag mengonfirmasi bahwa ada banjir email sebagai respon terhadap email yang berkelana tersebut. Situasi itu, menurut laporan media Jerman, memungkinkan terhambatnya kerja email di parlemen hingga satu setengah jam akibat volume yang tinggi.