REPUBLIKA.CO.ID, DURBAN -- Pusat Penyebaran Islam Internasional (IPCI) menggelar program khusus bagi mahasiswa Amerika untuk menginap di rumah komunitas Muslim Durban, Afrika Selatan. Program itu digelar guna meluruskan stereotip negatif tentang Islam dalam masyarakat Amerika.
Sebanyak 23 mahasiswa yang berasal dari Whitworth University, Seattle, Amerika Serikat, turut serta dalam program yang berlangsung pada Januari ini. Nantinya, mereka akan mendapat pengetahuan tentang keyakinan agama dan budaya Islam dari tangan pertama.
Mahasiswa Kedokteran, Jack Dunbar (21 tahun), mendapat kesempatan menginap di rumah Ebrahim Jadwat dan istrinya Rasheeda dari Musgrave.
"Pasca tragedi 9/11 Islam telah difitnah di Amerika. Hal itu tentu menyedihkan. Apalagi, umat Islam dianggap teroris lantaran ulah sekelompok kecil fundamentalis,'' kata Jack seperti dikutip pretorianews.co.za, Jum'at (27/1). ''Tapi setelah saya menetap bersama keluarga Jadwat, saya mengetahui bahwa umat Islam seperti umat agama lainnya. Mereka adalah orang baik dan jujur."
Mahasiswa jurusan politik, Brodhag Amanda (20), beda lagi. Mahasiswa asal California ini mengatakan masyarakat Amerika tidak seutuhnya mengenal Islam dan Muslim. "Ketika saya bersama keluarga Shaik, saya tahu apa yang sebenarnya terjadi. Saya pahami keyakinan mereka. Mereka sebenarnya seorang yang baik," ujarnya.
Hal serupa juga dirasakan Emily McBroom (22 tahun). Mahasiswa jurusan teologi ini mengaku begitu bahagia saat menetap bersama kelurga Goolam Hoosain Suliman dan istrinya Faye. "Luar biasa,'' komentar dia.