Ahad 29 Jan 2012 16:06 WIB

Wah, PBB Desak Pemilu Indonesia Dipercepat

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –-  Partai Bulan Bintang (PBB) mendesak Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk segera melangsungkan pemilihan umum (Pemilu).  Ketua Umum PBB, MS Kaban, memandang kepemimpinan saat ini belum bisa memberikan dampak positif bagi kepentingan Indonesia.

Selain itu, sambung dia, dengan dipercepatnya pesta demokrasi itu, juga sebagai upaya untuk melahirkan kepemimpinan nasional yang baru. “Hal ini guna memulihkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” ujarnya sesuai acara penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PBB, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (29/1).

Upaya tersebut, dinilai Kaban menjadi langkah yang tepat ketimbang melakukan pemakzulan kepada pemimpin yang sekarang. Karena itu, pihaknya mendesak kepada para penyelenggara negara untuk segera mempercepat proses pemilihan.

Pemilu, jelas Kaban, menjadi bentuk dari implementasi demokrasi. Namun dalam praktiknya, ujar dia, pesta demokrasi itu belum dilaksanakan secara jujur dan adil, malah memberikan legitimasi ‘perampasan’ suara rakyat.

Untuk mencegah hal tersebut berulang, PBB menilai perlu dilakukan revisi atas Undang-Undang (UU) Pemilu Nomor 10 Tahun 2008. Selain itu, PBB juga mendesak dilakukan revisi dalam pemberlakukan Parliament Threshold antara 2,5 – 5 persen. “Aturan itu tidak demokratis dan malah mengkerdilkan partai-partai kecil,” kata dia

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement