Senin 30 Jan 2012 19:28 WIB

Sekolah Menengah di Pennsylvania Larang Siswa Pakai Boots

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Djibril Muhammad
ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PENNSYLVANIA - Larangan menggunakan sepatu boots di Sekolah Menengah Pottsdown, Pennsylvania bukanlah bentuk protes terhadap mode. Dalam surat yang dikirim Kepala Sekolah Gail Cooper kepada orangtua pekan lalu, para siswa dilarang memakai boots ke sekolah mulai Senin (30/1). Hal ini dilakukan karena seringkali siswa menyembunyikan benda yang dilarang di sepatu mereka.

"Karena masalah itulah saya melarang penggunaan sepatu tersebut," kata Cooper dalam suratnya. Sepatu boots yang dilarang termasuk jenis Uggs yang cukup populer. Para siswa dapat memakai sepatu boots ke dan dari sekolah untuk melindungi dari dingin, salju dan es. Namun, mereka diharuskan mengganti sepatunya dengan sneakers sebelum masuk kelas.

Dalam laman ABC News, Direktur Hubungan Masyarakat untuk Pottstown School District John Armato mengatakan, benda yang paling sering disembunyikan siswa dalam sepatunya adalah telepon genggam.

Siswa tidak dibolehkan membawa alat elektronik, termasuk telepon genggam ke sekolah. Mereka harus menyimpan perangkat tersebut di dalam loker mulai pukul 07.55 sampai 14.30 waktu setempat. Jika siswa menggunakan telepon genggam dikhawatirkan dapat mengganggu kegiatan belajar.

"Keputusan ini dibuat untuk mengatasi situasi tertentu. Jika masalahnya selesai, maka peraturan ini tidak lagi diperlukan," kata Armanto.

Peraturan tersebut menuai bermacam reaksi. Ada yang mendukung dan ada pula yang menganggap hal itu telah melanggar hak siswa untuk mengenakan item fashion tertentu. Dia mengatakan larangan tersebut bisa saja berubah tergantung pada kebutuhan.

Sekolah di distrik tersebut tidak memiliki seragam wajib bagi para siswa sekolah menengah. Dalam salah satu halaman di buku pegangan sekolah terdapat halaman khusus yang mengulas mengenai jenis sepatu, sepatu boots dan sneakers dengan warna tali yang diizinkan sekolah. Di situ juga tercantum jika pakaian siswa mengganggu proses belajar, pemerintah memiliki hak untuk menetapkan peraturan tentang pakaian.

Siswa yang tidak mematuhi peraturan tersebut akan diberikan sanksi berupa surat peringatan kepada orangtua atau kebijakan lain jika peraturan terus dilanggar.

sumber : ABC News
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement