Senin 30 Jan 2012 23:21 WIB

Mengenang Dakwah Tauhid Bang Imad (bag 1)

Rep: c29/ Red: Heri Ruslan
Muhammad Imaduddin Abdulrahim
Foto: blogspot.com
Muhammad Imaduddin Abdulrahim

REPUBLIKA.CO.ID,  Ratusan orang di Aula Barat ITB, terlihat larut menyimak penuturan para tokoh tentang pemikiran dan jalan dakwah Muhammad Imaduddin Abdulrahim, Senin (30/1). Pria yang akrab disapa dengan Bang Imad itu dikenal dengan pendekatan tauhid yang sangat kuat. Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI) menjadi laboratoriumnya untuk mengembangkan pendekatan tersebut.

Salah satu tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) ini berpulang pada 2 Agustus 2008 setelah lama menderita stroke. Untuk mengenang pemikiran dan jalan dakwah Bang Imad, kemarin berlangsung memorial lecture dengan menghadirkan mantan perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim sebagai keynote speakernya.

Sebagai staf pengajar ITB, Bang Imad menjalankan tiga peran sekaligus. Yaitu, sebagai dosen mata kuliah sistem tenaga listrik, dosen mata kuliah dasar umum (MKDU) Agama, juga pimpinan Masjid Salman ITB. Bang Imad pernah menyebutkan bagaimana dia menempatkan dirinya. “Saya insinyur teknik elektro. Profesi saya adalah dosen. Misi saya adalah Islam,” kata Bang Imad semasa hidupnya.

Anwar Ibrahim mengaku sudah lama kenal Bang Imad. Di mata Anwar, Bang Imad merupakan seorang intelektual yang kritis, tegas dan keras. “Dia sangat tegas, terutama menyangkut persoalan tauhid,” ucap Anwar. Menurut dia, yang paling menarik dari Bang Imad adalah pendekatan tauhid (tauhid approach) yang selalu menghiasi setiap pemikiran-pemikirannya. Pendekatan ini, kata Anwar, mampu memberikan pemahaman yang holistik terhadap sains tanpa menjadi seorang konservatif.