REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN– Pengurus DPP Partai Demokrat mulai menyuarakan agar Ketua Umum Anas Urbaningrum mundur secara legowo. Ketua Departemen Kehutanan DPP PD, Rachmad Hasibuan mengatakan mundur adalah cerminan seorang demokrat . “Kalau memang merasa bersalah, mundur lebih baik,” katanya kepada Republika di Medan, Selasa (31/1).
Rachmad mengatakan, sesungguhnya antara Anas dengan Nazaruddin yang kini sedang diadili karena kasus korupsi, tidak bisa dipisahkan. “Anas adalah Nazar, Nazar juga adalah representasi Anas. Mengapa Anas sekarang memisahkan diri dengan Nazar. Kami tahu persis apa sebenarnya yang terjadi kongres yang melahirkan kepengurusan sekarang ini,” terangnya.
Menurut dia, sikap Anas yang terus berusaha mengelak dari tuduhan keterlibatan malah membuat citra partai makin terpuruk. Di lain pihak juga melahirkan kelompok-kelompok pendukung dan yang menolak kepemimpinan Anas. Cepat atau lambat, ini semua dipandang akan melahirkan perpecahan di tubuh partai dan menggoyahkan PD pada Pemilu 2014.
Apalagi, menurut Rachmad, Anas adalah kader yang tidak bisa menerima perbedaan yang ada di partainya, Ia menunjuk para pendukung Rizal Marangeng di DPD dan DPC, hampir seluruhnya dibuang dari kepengurusan. Padahal kader kader yang terbuang itu adalah mereka yang sangat berjasa membangun PD.