REPUBLIKA.CO.ID,KABUL - Amerika Serikat (AS) teryata menggunakan senjata uranium untuk melemahkan musuh-musuh talibannya di Afganistan.
Seorang aktivis dan peneliti perang Afghanistan, Dr Mohammad Daud Miraki mengungkapkan, bahwa Amerika Serikat selama ini menggunakan amunisi uranium yang telah diperlemah di Afghanistan. Dan ini masih berlangsung hingga sekarang, demikian dilaporkan Press TV (31/1).
"Senjata-senjata tersebut masih digunakan. Bahkan, sebuah pesawat AS tipe A-10 Warthog, menggunakan roket-roket uranium, dan demikianlah cara kerja militer AS di Afghanistan," kata Miraki. Ia menambahkan, bahwa Helikopter Apache dan kendaraan Bradley juga dipasangi senjata dengan menggunakan uranium yang telah diperlemah.
Miraki juga menegaskan bahwa 62,7 persen dari warga Afghanistan telah menjadi korban amunisi radioaktif berbahaya yang ditembakkan militer Amerika Serikat.
Sekelompok peneliti baru-baru ini mengumpulkan sampel urin dari warga Afghanistan dan menemukan tingkat isotop uranium yang tinggi dalam air seni mereka. "Berkisar antara 300 persen hingga 2000 persen lebih tinggi dari tingkat normal," jelasnya.