REPUBLIKA.CO.ID,AMMAN - Presiden Mahmud Abbas dan Pemimpin Hamas Khalid Meshaal berharap menyepakati struktur pemerintahan Palestina bersatu setelah pertemuan mereka di Amman Kamis (26/1), seperti dikatakan seorang pejabat senior Fatah.
Sekjen Fatah Amin Maqbaoul mengatakan senin (30/1) malam bahwa gagalnya pembentukan pemerintahan bersama bersama akan menghambat proses pemilu di Tepi Barat dan Gaza.
Meshaal pemimpin di Gaza tiba di Yordania Ahad dan bertemu Raja Abdullah II, kunjungan pertamanya sejak 1999.
Partai Abbas, Fatah yang merupakan rival Hamas telah membuat kesepakatan bulan Mei tahun lalu untuk mengakhiri empat tahun pemisahan pemerintahan.
Rekonsiliasi ini menyepakati pemilihan umum kurang dari setahun dan menyatukan pemerintahan untuk kedua wilayah. Tapi masing-masing tidak mencapai kesepakatan siapa yang akan memimpin pemerintahan persatuan.
Setelah pertemuan, Meshal dan Abbas menyatakan bahwa pemilu akan diadakan Mei 2012. Komite pemilu akan dibentuk untuk mengawasi jalannya kesepakatan termasuk pembebasan beberapa tahanan yang menjadi bagian dari kesepakatan.