Kamis 02 Feb 2012 00:34 WIB

Wapres: TIga Sasaran MDGs Masih Ketinggalan Kereta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Boediono mengatakan, tiga dari delapan sasaran pembangunan milenium (MDG's) masih lambat perkembangannya, bahkan seperti "ketinggalan kereta".

"Ada tiga sasaran yang menurut saya `ketinggalan kereta` dan perlu perhatian khusus. Ketiga sasaran itu, angka kematian ibu melahirkan, penanggulangan HIV/AIDS dan akses air bersih dan sanitasi dasar," kata Wapres saat penganugerahan Indonesia MDG's Award 2012 di Jakarta, Rabu.

Untuk itu, Wapres meminta upaya mengejar target tiga sasaran tersebut diperkuat. "Mari bekerja lebih keras untuk mengakiri ketertinggaln itu," kata Wapres.

Wapres mengatakan, sasaran pembangunan milenium merupakan gerakan global yang telah disepakati bersama berbagai negara. Sasaran pembangunan milenium menetapkan 2015 sebagai target pencapaian.

Delapan sasaran tersebut adalah memberantas kemiskinan dan kelaparan, memberi layanan pendidikan untuk semua, mendorong kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak dan menuingkatkan kesehatan ibu.

Selanjutnya, memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, memastikan lingkungan hidup dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Menurut Wapres, delapan sasaran tersebut diukur dengan ukuran yang sama di seluruh dunia. Karena itu, keberhasilan setiap negara akan menunjukan prestasi di pentas dunia.

"Pencapaian MDG's menunjukan posisi dan peringkat kita di mata bangsa-bangsa," kata Wapres.

Wapres menambahkan, program MDG's merupakan pekerjaan bersama sebagai bangsa. Seluruh komponen, baik masyarakat, dunia usaha, mahasiswa maupun pemerintah berpartisipasi untuk menyukseskan MDG's. "Sebab MDG's merupakan usaha bersama dalam mengangkat martabat manusia," kata Wapres.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement