REPUBLIKA.CO.ID, PORT SAID—Sayap organisasi islam terbesar Mesir, Ikhwanul Muslimin menuding pendukung rezim Hosni Mubarak berada di balik tragedi berdarah di sepak bola Mesir antara kesebelasan Al Marsy dan Al Ahly.
Lokasi Port said yang masih jadi basis kekutan pendukung pro-Mubarak jadi alasan kuat dari organisasi Islam Mesir yang menang mutlak pada pemilu akhir tahun 2011 itu.
Anggota IM yang tergabung dalam Partai Kebebasan dan Keadilan, Essam al-Erian mengatakan, para pendukung Mubarak telah merencanakan misi untuk menebar kebencian di laga Marsy versus Alhly. "Peristiwa-peristiwa di Port Said direncanakan dan merupakan pesan dari sisa-sisa rezim sebelumnya," tuding Erian.
Seperti diberitakan ribuan penonton AL Masry tiba-tiba merangsek masuk ke dalam lapangan untuk merayakan kemenangan bersejarah 3-1 atas sang rival. Bukannya merayakan suka cita, para pendukung toim asal kota Port Said ini justru menyerang polisi, pemain, dan pendukung AL Ahly. Dengan tongkat, pisau, serta batu, mereka berlari memburu pemain Al Ahly.