REPUBLIKA.CO.ID, PORT SAID—Menyusul tragedi dalam laga sepak bola Mesir antara Al Masry versus Al Ahly, resiko perang terbuka mengancam negara yang setahun lalu mengalami revolusi politik tersebut.
Ribuan pendukung fanatik Al Ahly yang tergabung dalam Ultras Al Ahly, kini mulai bergerak menuju kota Port Said untuk menuntut balas atas penyerangan brutal kelompok supporter Al Marsy.
Hal ini langsung diantisipasi militer Mesir yang membuat barikade di perbatasan kota Kairo.
Seperti dikutip situs resmi klub, Al Ahly mengklaim memiliki pendukung lebih dari 50 juta orang. Sadar, gesekan antar supporter berpotensi memicu perang terbuka, kepala pemerintahan Militer Mesir, Mohamed Hussein Tantawi menerjunkan pasukan khusus untuk meredakan perseteruan. Selain itu, Tantawi juga meririm helikopter untuk mengevakuasi korban dan pemain Ahli dari stadion kandang Al Marsy.