REPUBLIKA.CO.ID, PORT SAID— Tragedi besar yang terjadi di dunia sepak bola Mesir hampir bersamaan dengan perayaan revolusi politik berdarah Mesir yang akan berlangsung 10 hari lagi.
Kedekatan peristiwa menyebabkan banyak pihak yang mengaitkan dendam antara kubu anti dan pro-mantan Presiden Husni Mubarak dengan kejadian usai pertandingan AL Marsy versus Al Ahly. Bahkan Ikhwanul Muslimin secara terbuka menuding kelompok pendukung Mubarak yang menyabotase aksi kekerasan yang menewaskan sedikitnya 73 pendukung dan petugas keamanan.
Selain itu, sejumlah masyarakat Mesir juga mengaitkan kerusuhan di lapangan sepak bola dengan peristiwa berdarah di Tahrir tepat setahun silam. “Hari ini, setahun lalu di Tahrir banyak korba yang jatuh. Kini tahun kemudian tragedi yang sama terjadi di lapangan sepak bola. Ada apa ini,” ujar salah satu pengguna twitter,Hosan Salama asal Mesir.
Tragedi Marsy versus Ahly pun kini menjadi topic perbincangan utama dunia di situs mikroblogging tersebut.