Kamis 02 Feb 2012 11:35 WIB

Alat Antisadap Sempat Diusulkan Dipasang di Ruang Rapat Banggar

Rep: mansyur faqih/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ruang rapat badan anggaran (banggar) yang menelan biaya hingga Rp 20,3 miliar rupiah diisukan pada awalnya akan menggunakan alat anti sadap.

''Permintaan alat anti sadap itu bukan untuk menyadap dari luar. Tapi jangan ada komunikasi yang terjadi dari dalam,'' kata Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/2).

Alat itu, katanya, untuk membuat anggota banggar berkonsentrasi penuh dalam membahas agenda rapat. ''Itu sebenarnya alat jammer. Supaya orang tidak bisa ber-BB ria, ber-SMS dan sebagainya,'' tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR Muhammad Prakosa mengakui adanya usulan pemasangan alat anti sadap untuk ruang banggar. Menurutnya, usulan itu datang dari Kepala Biro Pemeliharaan Pembangunan dan Instalasi Setjen DPR, Soemirat dan konsultan perencana proyek PT Gubah Laras

Karenanya, diakui kalau semula usulan ruang banggar mencapai Rp 24 miliar. Namun, dengan dihilangkannya alat tersebut, anggarannya turun jadi Rp 20,3 miliar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement