REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa komentar PSSI terkait keputusan sela Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sports/CAS) yang memenangkan gugatan Persipura Jayapura atas PSSI? Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, mengaku merasa senang mendengar kabar keputusan CAS tersebut.

Pada Rabu (1/2) waktu setempat, keputusan sela pengadilan CAS di Zurich, Swiss, memenangkan gugatan Persipura terkait keputusan PSSI yang mencoret keikutsertaan Persipura di pentas Liga Champions Asia (LCA). “Kalau Persipura dimenangkan, kami tentu senang,'' kata Djohar ketika Republika menghubungi untuk meminta komentarnya terkait keputusan CAS.

Djohar merasa senang karena PSSI sebenarnya sejak awal tidak ingin Persipura terdepak dari LCA. PSSI juga mengaku sudah berusaha melobi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk tidak mencoret klub berjuluk Mutiara Hitam tersebut.

''Kami sejak awal memperjuangkan pada AFC agar Persipura bisa bermain. Tapi, permintaan kami pada akhirnya tidak dikabulkan,” kata Djohar. ''PSSI tidak pernah memberikan sanksi pada Persipura. AFC lah yang menyatakan klub kebanggaan Papua itu tidak boleh mengikuti Liga Champions.''

Walau mengaku memperjuangkan nasib Persipura, PSSI sama sekali tidak melakukan pembelaan pada klub asal Papua itu kepada CAS. Persipura yang justru berusaha sendiri untuk memperjuangkan nasibnya selaku juara sah kompetisi sepak bola Indonesia.

Keputusan sela CAS yang memenangkan Persipura ini mengharuskan PSSI mengganti kerugian sebesar Rp 10 hingga Rp 11 miliar kepada Persipura. Gugatan Persipura di CAS diwakili oleh dua pengacara asal Belgia, Martin Hissel dan Jean Louis Dupont, dari kantor pengacara Roca Junyent di Swiss.

Ikuti Whatsapp Channel Republika