REPUBLIKA.CO.ID, Septiani Abdul atau Septi (12), yang sempat terkenal dengan julukan "Manusia Monyet" dua tahun silam, kini harus putus sekolah setelah pulang dari Jakarta dan beberapa kota lainnya untuk mengikuti sejumlah kegiatan.
Fatma Nusi (41), ibu Septi, menuturkan, anaknya ke Jakarta bukan untuk main sinetron seperti dijanjikan pihak yang mengajaknya, tapi hanya dipertontonkan kepada publik dan berkeliling dari satu acara ke acara lain.
"Di Jakarta, Septi ternyata hanya dipertontonkan secara keliling, di mal dan kebun binatang. Dia dipamerkan bersama orang-orang yang diangap aneh, seperti yang kulitnya bersisik seperti ular," ungkapnya.
Septi juga sempat diajak mengikuti pertunjukan keliling hingga ke Pulau Sumatera, Kupang dan Bali. Warga Desa Tilangobula, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo itu merasa kecewa dengan tawaran dari orang yang mengaku perwakilan perusahaan yang mengajak anaknya untuk bermain sinetron.
Septi pulang kampung saat Hari raya Idul Fitri 2011. Septi yang berangkat ke Jakarta bersama ibunya pada 2010 itu, tidak bisa melanjutkan sekolah sepulangnya dari Jakarta.
"Septi tidak diterima oleh pihak sekolah, di SDN 1 Suwawa Timur, katanya sudah banyak tertinggal pelajaran," ujar perempuan yang kembali bekerja serabutan sebagai tukang cuci dan masak itu.
Septi terlahir dengan kondisi fisik yang berbeda dengan manusia normal lainnya. Sekujur tubuhnya ditumbuhi bulu sehingga paras muka, hidung dan bibirnya mirip monyet.
Septi yang putus sekolah di bangku Kelas III Sekolah Dasar (SD) karena berangkat ke Jakarta itu, mengaku ingin melanjutkan sekolah. Dia masih memendam cita-cita untuk menjadi dokter.
"Saya masih ingin sekolah," ujar gadis yang dikenal ibunya sebagai sosok periang dan percaya diri itu.