Kamis 02 Feb 2012 18:46 WIB

FJP:Tragedi Port Said untuk Ganggu Revolusi Mesir

Rep: Lingga Permesti/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO— Peristiwa berdarah di  lapangan sepak bola Stadion Port Said, Mesir, Rabu (1/1) sebabkan tewasnya sekitar 75 orang dan ribuan luka-luka. Lapangan sepak bola, yang biasanya menyatukan mereka, berubah jadi ajang pertempuran berdarah sesama anak-anak Negeri Piramid tersebut.

Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) yang memenangkan pemilu rendah Mesir belum lama ini menyatakan belasungkawa terhadap keluarga. Insiden berdarah saat pertandingan klub Al-Ahly dan Al-Masry  ini bukan hanya karena antusiasme atau tidak tolerannya para supporter klub.

Menurut partai yang memenangi hampir 50 persen suara di parlemen Mesir itu, peristiwa ini merupakan bagian dari kesengajaan untuk memicu perselisihan di Mesir. Insiden ini juga mendorong Mesir menuju krisis.

FJP percaya apa yang terjadi di Port Said tidak dapat dipisahkan dari peristiwa beberapa hari lalu yaitu adanya perampokan yang terorganisir di sejumlah bank, kantor pos dan kendaraan keamanan. Tindakan ini, kata FJP, muncul setelah usainya pemilihan di parlemen Mesir yang menandakan transisi bagi revolusi Mesir. Peristiwa ini dilakukan pengkhianat yang memaksa Mesir menuju kekacauan

Tragedi ini, lanjut FJP, seperti mengulang peristiwa di Stadion Kairo selama pertandingan antara Zamalek dan Ismaili dan sebelum mereka membuat-buat konfrontasi  dan kekerasan di dekat gedung Majelis Rakyat pada hari Selasa. Peristiwa lalu,  tentu ditujukan untuk menggelincirkan proses damai di saat transisi kekuasaan demokrasi.

Peristiwa tersebut jelas masih memiliki hubungan yang kuat dengan rezim sebelumnya, yakni rezim Mubarak, Rezim tersebut, lanjut FJP, membuat skema sabotase penjara Tora dan mengambil keuntungan dari sejumlah pengusaha yang seharusnya ditahan tapi masih menikmati kebebasan. Untuk menutupi korupsi yang dilakukan rezim, mereka menggunakan uang untuk mengontrol sejumlah media cetak dan media siar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement