REPUBLIKA.CO.ID, CARDIFF – Komunitas Muslim Wales mendesak pengadilan untuk menghukum sebar-beratnya kelompok Islam yang menyebarkan ajaran kekerasan dan kebencian.
Sebab, keberadaan kelompok itu merusak reputasi komunitas Muslim yang berupaya keras menjaga kerukunan dalam masyarakat Wales.
Permintaan itu muncul setelah kepolisian Inggris menangkap empat warga Muslim yang berencana membom Bursa Efek London saat Natal tahun lalu. Empat tersangka tersebut diketahui bernama Gurukanth Desai, Abdul Miah, Mohammed Chowdhury dan Shah. Keempat tersangka berasal dari Ibukota Wales, Cardiff.
Menurut pemimpin komunitas Muslim, apa yang dilakukan kelompok tersebut merupakan rencana "barbar" dan tidak manusiawi. "Saya merasa terkejut. Kami tidak harapkan ini terjadi. Saya cuma menyayangkan orang-orang ini diperalat orang lain," ujar Ketua Dewan Muslim Wales, Salim Kidwai, seperti dikutip walesonline.co.uk, Kamis (2/1).
Salim mengatakan pihaknya tidak pernah menyangka bahwa ada rencana jahat tengah dijalankan pada tahun 2001. Di saat bersamaan, komunitas Muslim Wales bekerja keras untuk meluruskan citra negatif tentang Islam. "Kami telah berupaya keras merangkul mereka yang ditangkap, lalu membantu mereka keluar dari masalah," kata dia.
Menurut Salim, pihaknya akan terus aktif bekerja dan berdoa guna menghindari kesalahan itu terulang lagi. "Saya mengharapkan komunitas Muslim tidak berhenti berusaha. Masalah ini membutuhkan peranan seluruh Muslim," ucapnya.
Anggota Dewan Muslim Wales, Muhammad Islam, mengatakan komunitas Muslim sangat prihatin dengan situasi yang terjadi lantaran citra negatif akan kembali menguat. "Kami percaya dengan pengadilan. Siapa pun yang terlibat dalam kegiatan macam ini harus dihukum berat," tegasnya.
Muhammad mengatakan, sebelumnya komunitas Muslim tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi. Faktanya, segala sesuatu jelas terungkap, ada rencana jahat yang akan merugikan masyarakat.
"Yang perlu kami tegaskan, mereka bukanlah Muslim sejati. Mereka adalah sekelompok orang jahat yang berusaha memperburuk citra komunitas Muslim. Mereka tidak religius, hanya menggunakan agama untuk melayani kepentingan pribadi tanpa mempertimbangkan dampak kepada saudara-saudaranya yang lain," kata dia.