Kamis 02 Feb 2012 21:03 WIB

Enam Warga Jadi Korban Tembak Dalam Bentrok di Tambusai

REPUBLIKA.CO.ID,Jumlah korban tembak yang diduga dilakukan oleh pasukan Brimob Sipirok, Sumatra Utara di wilayah perbatasan Provinsi Riau, tepatnya di Desa Batang Kumuh, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, bertambah dari lima menjadi enam orang.

Informasi dihimpun dari berbagai sumber masyarakat, juga pihak kepolisian dan seorang petugas Rumah Sakit Umum 'Pasir Pangarayan' Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kamis malam. "Sebelumnya disebut lima, tapi sekarang ada enam korban dalam bentrok warga dengan (pasukan) Brimob tadi siang," kata Camat Tambusai, Rohul, Tengku Zahrial, yang mengaku menjenguk langsung kondisi ke-6m korban di rumah sakit.

Sebelumnya diperoleh informasi dari seorang petugas rumah sakit yang meminta namanya tidak disebut, ke-5 korban tembak sebelumnya masing-masing Osmar Sihombing, (30), Franky Dolok Pasaribu ,(30), Nomos Sihombing, (34), Johanes Sitorus, (35), dan Ranto Sirait ,(27).

"Ternyata ada seorang lagi korban tembak, yakni atas nama Joni Sihotang, (58). Dia tertembak di bagian punggungnya. Korban satu ini terlambat dibawa ke rumah sakit, tidak terdeteksi sebelumnya," ungkap Tengku Zahrial.

Sementara itu, Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Kecamatan Tambusai, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jamil Hasibuan, mengatakan, saat ini pihaknya masih terus berjaga-jaga di wilayah konflik.

"Bentrok untuk sementara waktu ini mulai reda. Pihak perusahaan, yakni PT Mazuma Agro Indonesia (MAI), dan juga masyarakat sudah tidak lagi berada di tempat kejadian perkara (TKP)," ungkapnya.

Sementara pihak Rumah Sakit 'Pasir Pangarayan' mengakui saat ini para korban tembak satu persatu tengah menjalani operasi guna mengeluarkan butiran peluru yang bersarang di bagian organ tubuh masing-masing.

Pihak rumah sakit menambahkan, lima warga Desa Batang Kumuh, Kecamatan Tambusai, korban tembak akibat bentrok, kini terkapar tak berdaya di rumah sakit itu karena pendarahan hebat.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement