REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina menyatakan menewaskan tiga tokoh garis keras Asia Tenggara dalam serangan udara dukungan Amerika Serikat pada Kamis, termasuk pembuat bom asal Malaysia berhadiah 5 juta dolar AS atas kepalanya.
Tentara Filipina, dibantu Amerika Serikat, melancarkan pemboman dini hari atas pulau terpencil di selatan, yang menewaskan 15 anggota Abu Sayyaf dan Jamaah Islamiyah, yang terkait Al Qaida, kata pemimpin tentara.
"Ini kemenangan besar. Ada tiga pemimpin. Itu akan berdampak sangat besar pada kemampuan mereka," kata panglima daerah tentara Mayor Jenderal Noel Coballes kepada wartawan dalam percakapan jarak jauh.
Pesawat membom pinggiran desa di pulau Jolo, tempat sumber sandi telah memberitahu tentara bahwa sekitar 30 tokoh pejuang bermarkas, kata Coballes, dengan menambahkan, pada awalnya, tidak ada pasukan darat.
Di antara yang tentara katakan tewas adalah Zulkifli bin Abdul Hir alias Marwan, warga Malaysia tertuduh anggota penting jaringan Jemaah Islamiyah dan tokoh beberapa serangan bom di Filipina. Ia juga dituduh sebagai pemimpin Kumpulan Mujahidin Malaysia, kelompok Malaysia, yang seperti Jemaah Islamiyah ingin mendirikan negara Islam di seluruh Asia Tenggara.
Pada 2007, pemerintah Amerika Serikat menawarkan hadiah lima juta dolar (sekitar 45 miliar rupiah) bagi penangkapannya, membuatnya salah satu yang paling dicari Amerika Serikat.