REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyerang asal Malaysia, Safee Sali, kemungkinan dilarang memperkuat Timnas Malaysia jika dia terus beraksi bersama klub Liga Super Indonesia (ISL) Pelita Jaya. Ini berkaitan dengan kontroversi status ISL setelah PSSI mengharamkan liga itu dan hanya mengakui Liga Prima Indonesia (LPI), demikian dikutip dari Bernama, Jumat (3/2).
Sekjen AFC Datuk Alex Soosay mengatakan ada resiko tinggi untuk pemain yang beraksi dalam ISL dan mereka tidak dibenarkan mewakili timnas. "Oleh sebab itu, PSSI perlu memastikan bahwa mereka mematuhi garis panduan oleh AFC dan FIFA bahwa hanya satu liga saja yang dikelola PSSI di negara itu," katanya kepada media setempat.
Liga ISL yang diikuti 18 klub diharamkan oleh PSSI dan hanya mengakui LPI. Selanjutnya, AFC tidak mengakui liga ISL karena tidak berada di bawah pengelolaan PSSI.
Oleh karena itu, Soosay mengatakan, AFC dan FIFA telah memberi tempo hingga 22 Maret untuk menyelesaikan kemelut liga ISL. "PSSI setuju untuk mengadakan kongres pada 18 Maret ini," katanya.
Menurut dia, AFC sebelumnya sudah mengeluarkan beberapa surat peringatan dan arahan kepada PSSI supaya menggabungkan pertandingan liga di bawah satu atap. Ia menegaskan bahwa PSSI kemungkinan akan menghadapi hukuman oleh FIFA jika gagal mengadakan liga tunggal di Indonesia.
Pada Rabu lalu, Safee telah menyambung kontrak selama dua tahun ke depan bernilai dua juta ringgit Malaysia bersama klub Pelita Jaya tersebut.