REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Iran telah membantah keras pernyataan Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper. Pernyataan itu menuding bahwa Teheran sedang merencanakan serangan di Amerika Serikat.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast mengatakan "Pernyataan Clapper tentang Republik Islam itu 'tak berdasar'," katanya, Jumat (3/2).Menurutnya, pernyataan ini adalah hasil dari sebuah "pola pikir usang era Perang Dingin."
Selama pertemuan Senat Komite Intelijen pada tanggal 31 Januari kemarin, Clapper mengatakan bahwa Iran sekarang lebih bersedia untuk melakukan serangan di Amerika Serikat.
"Beberapa pejabat Iran--kemungkinan termasuk pemimpin utama Ali Khamenei, telah mengubah perhitungan dan kini lebih terbuka untuk opsi serangan ke Amerika Serikat sebagai tanggapan nyata langkah AS yang mengacam rezim tersebut," ujarnya.
Pada bulan Oktober 2011, Departemen Kehakiman AS menuduh Iran terlibat dalam komplotan untuk membunuh Duta Besar Arab Saudi ke Washington, Adel Al-Jubeir, dengan bantuan dari anggota yang diduga kartel narkoba Meksiko. Namun, banyak komentator menepis tuduhan itu.
Amerika Serikat dan Israel telah merupakan bagian anti-Iran selama bertahun-tahun, ditambah lagi pembunuhan yang ditargetkan pada ilmuwan Iran kemarin.