REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, bencana sosial yang terjadi seperti tawuran dan konflik massa disebabkan masih adanya perbedaan persepsi antarmasyarakat.
"Bencana sosial itu terjadi sederhana saja, karena melihat yang lain bukan kelompoknya, bukan dari sukunya, bukan orang tua kita atau saudara kita," kata Mensos di Jakarta, Sabtu.
Bencana sosial selama ini masih terjadi di Tanah Air, mulai dari tawuran pelajar, konflik antarwarga, kerusuhan massa dan sebaggainya.
Menurut dia, jika semua orang melihat sejajar dan sama dengan kelompok manapun, orang tua lain dianggap seperti orang tua sendiri dan saudara sendiri maka tidak akan mungkin saling menyakiti.
"Saya yakin tidak ada yang akan menyakiti saudaranya sendiri, maka bencana sosial tidak akan terjadi," tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan Mensos, jati diri dan karakter bangsa Indonesia yang saling tolong-menolong perlu dihidupkan kembali, salah satu upayanya dengan bekerja bersama-sama menangani masalah sosial.
Permasalahan sosial tidak hanya menjadi tugas pemerintah tapi perlu sinergi dengan semua pihak dan komponen bangsa turun tangan menyelesaikan masalah tersebut sehingga terjadi percepatan penanganan, ujar Mensos.
Bencana sosial dikhawatirkan terus terjadi jika semua pihak tidak berperan serta mengatasinya. Berbeda dengan bencana alam yang juga melanda Indonesia, semua pihak serta merta membantu korban.
Maka peran tokoh-tokoh masyarakat sangat dominan dalam menyelesaikan bencana sosial di daerah mereka, kata Mensos Salim Segaf Al Jufri.
"Peran lembaga dan tokoh masyarakat ini yang sangat saya harapkan dan bisa bersinergi dengan pemerintah," ujarnya.