REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- LSI mempetakan tiga skenario yang akan terjadi. Salah satu dari ketiga skenario ini akan terwujud baik Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka ataupun tidak.
Dengan Angelina Sondaks menjadi tersangka, pertentangan tiga skenario ini akan semakin keras. Tiga skenario ini dirangkum dari berbagai analisis dan prediksi dalam riset kualitatif.
Skenario pertama, SBY dan petinggi Demokrat lain mampu meyakinkan Anas Urbaningrum untuk non-aktif secara permanen ataupun sementara sebagai ketua umum, walau belum ditetapkan sebagai tersangka. Ini dilakukan agar mudah bagi Demokrat untuk melakukan recovery.
Untuk kepentingan Public Relation, inisiatif mundur akan keluar dari mulut Anas sendiri. Agar kebijakan ini fair, turut juga non-aktif aneka petinggi lain yang punya masalah sama dengan Anas (Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, Mirwa Amir).
Variasi dari skenario ini, Anas diminta mundur hanya jika Anas menjadi tersangka yang ditetapkan oleh KPK. Yang diminta mundur atau yang ?suka rela? non-aktif hanya petinggi Demokrat yang ditetapkan sebagai tersangka saja oleh KPK saja.
Skenario kedua, Anas Urbaningrum tak bersedia mundur walau ditetapkan sebagai tersangka sekalipun. Alasannya, dengan menjadi tersangka, kubu Anas mengatakan belum pasti ia bersalah secara hukum. Kubu Anas akan membuat kesan bahwa semua ini hanya permainan politik.
Kubu Anas juga terus melawan dan mengatakan bahwa yang menyebabkan turunnya pamor demokrat juga kinerja Presiden SBY yang tak memuaskan.
Tapi dalam skenario ini, mereka yang anti-Anas, cukup kuat. Dengan aneka gerilya, mereka melakukan Konggres Luar Biasa (KLB) dan berhasil mengganti Anas selaku ketua umum.
Skenario ketiga, Anas Urbaningrum tak bersedia mundur Tapi KLB sulit terlaksana. KLB tak kunjung berwujud walau gerakan anti Anas menguat.
Kubu Anas menganggap sebaiknya Anas menghadapi kasus hukumnya tetap sebagai ketua umum Demokrat. Sekali ia tak lagi menjabat, Anas akan semakin mudah ?dijaring? oleh KPK. Keyakinan ini yang membuat kubu Anas mati-matian membela Anas agar tak mundur sebagai ketua umum, walau ditetapkan sebagai tersangka sekalipun.
Skenario ketiga ini hanya terjadi jika pendukung Anas Urbaningrum masih mengakar. Apalagi jika kubu Anas juga memiliki ?kartu truf? rahasia lain partai lDemokrat yang ?berbahaya.? Jika diganggu, mereka mengancam membuka kartu truf itu. Demokrat diancam akan semakin terpuruk.