REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pembangunan fisik 'rumah' orangutan berbentuk kubah (dome) yang berlokasi di Dusun Paingan, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, menelan dana sekitar Rp 15 miliar. Dome tersebut dibangun di atas tanah seluas 1,2 hektar.
Hal itu dikemukakan Ketua Pembina Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) GKR Pembayun, di kediamannya, akhir pekan kemarin. Menurut dia, untuk pembangunannya masih menunggu dana. Untuk itu, Pembayun ke Eropa, Januari lalu, untuk membangun jaringan dan memberikan informasi awal kepada perwakilan perusahaan, organisasi dan volunteer tentang rencana pembangunan dome orangutan di Kulonprogo.
"Bulan September-Oktober kami akan kembali ke Jerman dan Belanda untuk menjalin jaringan yang lebih besar lagi. Rencananya akan dikumpulkan pemilik kebun binatang orangutan di Belanda dan Jerman. Diharapkan setiap pemilik kebun dapat membantu pembangunan satu pilar. Untuk dome orangutan ini ada 50 pilar," ungkap Pembayun.
Lebih lanjut Pembayun mengungkapkan pada tahap awal dibangun dua dome kecil berdiameter 15 meter yang bisa menampung sekitar 12 orangutan. Sedangkan tahap kedua dibangun dome besar yang dapat menampung 200 ekor orangutan. Dua dome ini akan difungsikan sebagai kandang introduksi, selain tempat perawatan orangutan, pendidikan, serta wisata khusus