REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dinilai memainkan strategi politik tingkat tinggi dengan mengeluarkan pernyataan yang 'bersayap' tentang para kader partai yang terlibat dalam kasus korupsi belakangan ini. Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, SBY memang menjalankan gaya politik seperti itu dan di kasus ini, SBY 'bermain biliar'.
“Ia mau menunjukkan seolah dia masih punya hubungan baik dengan Anas (Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum-red)dan tidak akan melengserkannya, tapi disisi lain dia juga mengatakan menindak kader-kadernya yang menjadi tersangka. Ini jelas pernyataan bersayap dan inilah SBY. Dia tidak mau berhadapan langsung dengan Anas dan pendukungnya. Ini bukan kebodohan SBY dan kebohongan SBY,” jelasnya.
SBY sebagai presiden dan sebagai Ketua Dewan Pembina mustahil tidak tahu berbagai permainan anak buahnya baik di kabinet maupun di partainya. Dengan melempar bola ke KPK, tindakan SBY, menurutnya, justru sangat cerdas. Permainan politik seperti ini tingkatannya sangat tinggi, yaitu seperti politik snooker atau biliar yang tidak langsung menembak sasaran bola yang akan dimasukkannya, tapi memainkan peran meja biliar sebagai pantulan.