REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sedikitnya 11 pekerja pabrik, sebagian besar perempuan, tewas ketika satu bangunan tiga lantai pabrik obat runtuh karena ledakan di kota Pakistan timur Lahore, Senin, kata tim penyelamat dan pejabat kesehatan.
Sebagian besar pabrik, yang terletak di daerah penduduk Lahore, ibu kota Punjab, ambruk ketika hampir 60 pekerja berada di dalam gedung, kata juru bicara tim penyelamatan, Karamat Ali.
Telah terjadi laporan yang berlawanan tentang sifat ledakan. Tim penyelamat mengatakan silinder gas atau boiler mungkin menjadi penyebab ledakan itu. Ali mengatakan bahwa tim penyelamat dan penduduk lokal menarik 11 mayat dan sembilan korban luka keluar dari puing-puing dalam operasi selama beberapa jam. Korban cedera dibawa ke Rumah Sakit utama Jinnah.
Ledakan itu mengoyak bangunan pabrik di Jalan Multan pada pukul 08.15 waktu setempat, kata penduduk. Pabrik itu memproduksi obat-obatan hewan. Tim penyelamat bergegas ke tempat kejadian dan bergabung dengan penduduk setempat dalam operasi penyelamatan.
Polisi Lahore menangkap manajer pabrik karena jatuhnya korban. Kepala Menteri Provinsi Punjab, Shehbaz Sharif, memerintahkan penyelidikan dan meminta para pejabat untuk menentukan mereka yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Setidaknya 120 penyelamat bersama dengan pejabat pemerintah kota dan Perusahaan Pengelolaan Limbah Padat Lahore sibuk untuk memastikan korban melalui evakuasi yang aman dan cepat dari para korban, kata juru bicara itu.
Pejabat Koordinasi Kabupaten Ahad Cheema mengatakan kepada wartawan bahwa pabrik obat hewan itu beroperasi di dalam gedung, dan menambahkan pabrik itu telah ditutup tiga kali namun pemilik telah membuka lagi.
Penduduk daerah itu mengatakan kepada wartawan, bahwa pabrik itu telah disegel tiga tahun lalu karena keluhan pekerja anak namun pemilik berhasil melanjutkan pekerjaan mereka.
Pejabat Perburuhan Kabupaten, Sheikh Sabir mengatakan bahwa tidak ada catatan menyegel pabrik berkaitan dengan keluhan "pekerja anak". Namun, ia mengatakan pabrik mungkin telah disegel karena beberapa "masalah obat" oleh departemen kesehatan.
Tim penyelamat mengatakan, operasi penyelamatan menghadapi kesulitan karena jalan yang sempit, dan menambahkan bahwa mesin-mesin berat dipanggil untuk menyingkirkan reruntuhan-reruntuhan tersebut.