REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Abdrabuh Mansur Hadi, Yaman, yang bertindak sebagai kepala negara sejak pemimpin veteran Ali Abdullah Saleh sepakat untuk mundur, pada Selasa meluncurkan kampanye untuk pemilihan presiden 21 Februari.
Hadi adalah calon tunggal dalam pemilihan seperti referendum yang akan diselenggarakan di bawah kesepakatan yang ditengahi Teluk yang ditandatangani Presiden Saleh setelah berbulan-bulan protes jalanan mematikan untuk menyerahkan kekuasaan kepada Hadi.
Kandidat konsensus antara mantan oposisi, yang sekarang memimpin pemerintah persatuan nasional, dan pihak Saleh, Kongres Rakyat Umum, mengatakan bahwa pemilu merupakan "langkah pertama menuju masa depan yang aman."
"Pemilu ini merupakan cara terbaik keluar dari krisis politik yang
bisa berubah menjadi perang saudara," kata Hadi kepada peserta upacara peluncuran kampanyenya.
Dia memperingatkan "hari-hari sulit" di depan, tetapi mengatakan ia "yakin kemampuan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan" itu. "Orang tidak lagi mampu untuk bersabar selama penderitaan yang telah berlangsung lama juga harus mampu mengatasi keslitan itu," kata Wapres.
Dia menyebut "penentuan regional dan internasional untuk membantu Yaman" meredakan krisis politik, yang meletus Januari 2011 dengan protes-protes menuntut penggulingan Saleh, yang telah berkuasa sejak 1978.
Saleh menandatangani prakarsa Teluk pada 23 November setelah berbulan-bulan mengulur-ulur waktu, dan menyerahkan kekuasaan kepada Hadi untuk melaksanakan rencana dan menyelenggarakan pemilu dini dalam jangka waktu 90-hari.
Saleh, yang telah berada di New York sejak akhir Januari untuk perawatan medis karena cedera akibat ledakan bom Juni, tetap menjadi presiden kehormatan sampai Hadi terpilih sebagai presiden untuk periode sementara dua tahun.
Para pejabat AS mengatakan ia tidak akan kembali ke Yaman sampai setelah pemilu.