REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Kasus pelecehan terhadap anak yang dilakukan oleh para pastor telah mengguncang Vatikan. Bahkan, belakangan, kasus tersebut mengalami peningkatan. Karena itu, untuk mencegah terjadinya kasus serupa, Gereja Katolik Roma mengadakan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Pencegahan Pelecehan yang pertama kalinya di Roma, Italia.
Tuduhan adanya pelecehan anak itu juga mengguncang Gereja Katolik Roma di Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu telah membuat ribuan warga Jerman kecewa terhadap Gereja Roma.
Menurut berita yang disiarkan media Jerman, Deutsche Welle, ada 180 ribu menganut Katolik di sana yang meninggalkan keyakinannya itu pada 2010. Peristiwa itu naik 40 persen dari tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh pelecehan anak di bawah umur oleh para pastor.
Untuk menyelesaikan masalah, Vatikan serius menangani hal ini dan berkonsentrasi memberikan perlindungan para bagi para korban dan keluarganya. "Penyembuhan bagi para korban harus terus menjadi perhatian penting dalam komunitas Kristen dan itu harus berjalan seiring dengan pembaharuan di tubuh internal gereja di setiap tingkatannya," kata Paus Benediktus XVI yang dilansir dalam Irib, Rabu (8/2).
Uskup dari 100 negara, serta 33 tokoh agama turut menghadiri pertemuan KTT tersebut. Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah besar skandal pelecehan anak terkuak dan melibatkan para pastor dari tubuh gereja Roma. Vatikan dianggap tidak menutup mata dengan fakta yang terjadi di lapangan.