REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tabloid Inggris terus menyebarkan propaganda anti-Muslim. Hal ini terjadi akibat penekanan yang dilakukan oleh beberapa wartawan Inggris.
Richard Peppiat, mantan jurnalis di Daily Star mengatakan, bahwa editor di beberapa tabloid dipaksa wartawan mereka untuk membuat cerita yang menunjukkan bahwa Muslim dan imigran yang tinggal di Inggris telah mengancam masyarakat. Dia menekankan bahwa cerita yang dibuat menjadi lebih umum berdasarkan pemboman London pada 7 Juni 2005 kemarin dan serangan AS pada 11 September 2011 lalu.
"Sejak peristiwa (7/7) dan (9/11), Muslim telah dicap di tabloid sebagai 'Baddy Kartun'. Atas kejadian itu, seseorang perlu disalahkan. Dan sayangnya, itu adalah umat Islam yang dipilih untuk digambarkan sebagai 'penjahat',"kata Peppiat, Selasa (7/2).
Peppiat menyatakan bahwa artikel yang berisi penghinaan Muslim tersebut, diterbitkan oleh koran yang berpengaruh di Inggris. Sehingga, hal itu berperan langsung pada kehidupan rakyat dan menyebabkan kekerasan di jalanan. Dia juga mengatakan, karena pemberitaan ini, para imigran juga terkena efek negatif pada masyarakat.