Rabu 08 Feb 2012 16:42 WIB

Musik Gambus Cikal Bakal Dangdut

Rep: alwi shihab / Red: M Irwan Ariefyanto
album orkes gambus
Foto: nadanusantara
album orkes gambus

REPUBLIKA.CO.ID,Gambus merupakan salah satu musik yang telah berusia ratusan tahun. Sampai kini masih tetap populer. Berkembang sejak abad ke-19, saat berdatangan para imigran Arab dari Hadramaut (Republik Yaman) ke Nusantara. Kalau para walisongo menggunakan gamelan sebagai sarana dakwah, para imigran Hadramaut yang datang belakangan menjadikan gambus sebagai sarananya. Dengan menggunakan syair-syair kasidahan, mengajak masyarakat mendekatkan diri pada Allah dan mengikuti teladan Rasul-Nya.

Sementara kasidahan mengumandangkan salawat kepada Nabi, gambus berkembang jadi sarana hiburan. Tidak heran pada 1940-an sampai 1960-an (sebelum muncul dangdut), gambus merupakan sajian yang hampir tidak pernah ketinggalan dalam pesta-pesta perkawinan dan khitanan.

Bahkan kini, gambus dimainkan di hotel-hotel berbintang lima terutama pada pesta perkawinan warga keturunan Arab. Juga merambah ke rumah-rumah penduduk warga Betawi dan hadir pada malam hari setelah acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dahulu kala, pada acara-acara gambusan, yang turun untuk ber-zafin (tarian asal dari Timur Tengah) seluruhnya adalah pria. Kini, sudah tidak lagi. Di pesta-pesta saat gambus main banyak para gadis, termasuk ibu-ibu, ikut turun melantai. Bahkan di Jakarta ada gambus pimpinan Soraya yang seluruh pemainnya wanita.