REPUBLIKA.CO.ID, Serangan udara NATO yang dilakukkan pada Rabu (8/2) di distrik Nejrab, provinsi Kapisa ternyata menewaskan sedikitnya delapan anak di Afghanistan timur. Atas kejadian tersebut, Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengutuk keras.
Ia bahkan memerintahkan penyelidikan terhadap serangan koalisi tersebut, Kamis (9/2). Karzai telah menugaskan sebuah delegasi untuk menyelidiki pemboman NATO dan menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga-keluarga para korban.
Kantor berita Perancis AFP mengutip juru bicara NATO yang hanya bisa mengukuhkan bahwa sebuah tim investigasi gabungan telah dikirim untuk “mengidentifikasi situasi.” Isu korban sipil yang disebabkan oleh operasi koalisi telah menjadi sumber ketegangan antara Presiden Karzai dan NATO.
Sebuah laporan PBB yang dirilis pekan lalu mengatakan lebih dari 3.000 warga sipil tewas pada tahun 2011 - angka kematian terburuk dalam 10 tahun perang Afghanistan.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan mengatakan, pemberontak bertanggung jawab atas 77 persen (sekitar 2.300 orang) kematian warga sipil Afghanistan dan bahwa jumlah kematian (410) yang disebabkan oleh pasukan asing dan lokal turun 4 persen.