REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dubes RI di Aljazair Ahmad Niam Salim mengatakan, pemerintah RI akan membangun masjid persahabatan di Aljazair sebagai simbol peningkatan hubungan diplomatik dan persahabatan kedua negara.
Ahmad Niam mengatakan niat membangun masjid persahabatan kedua negara itu telah disampaikannya kepada Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, saat dia menyerahkan "letter of credential".
"Rupanya usul ini disambut sangat gembira oleh presiden dan dinyatakan sebagai usul yang orisinil dan genuine," kata Niam dalam rilisnya, Jumat (10/2).
Menurut Niam, konsep pembangunan masjid persahabatan kedua bangsa ini akan dilengkapi dengan tempat pelatihan dan pendidikan berbagai hal yang melibatkan kedua warga bangsa. Hal ini dimaksudkan agar kedua warga bangsa bisa saling bertukar ilmu dan pengetahuan sehingga hubungan kedua negara ini juga dirasakan secara lebih riil oleh masyarakatnya.
"Nanti komplek pembangunan masjid ini akan dilengkapi dengan perpustakaan dan pusat pelatihan teknis, dimana akan dapat dilakukan berbagai pelatihan utamanya di bidang pertanian, perikanan dan manajemen dan lain-lain," ujar Niam.
Selanjutnya, untuk merealisasikan pembangunan masjid persahabatan itu, Niam mengaku akan menunggu informasi dari kementerian dalam negeri Aljazair yang diminta khusus membahas dan mempersiapkan teknis nya. Jika pembangunan ini cepat bisa diproses, maka peletakan batu pertamanya bisa segera dilakukan oleh pemimpin kedua negara.
"Dalam pertemuan saya dengan Presiden Bouteflika, ia langsung meminta menteri dalam negeri untuk menindaklanjuti usul kami. Jadi posisi kami menunggu informasi lanjutan soal pembangunan masjid persahabatan ini," katanya.
Selain soal pembangunan masjid, dalam pertemuan itu juga terungkap keinginan Presiden Bouteflika agar Presiden SBY bisa mengunjungi Aljazair. Hal ini dimaksudkan tidak hanya untuk menjalin hubungan erat kedua negara dalam bidang diplomasi, tetapi juga upaya untuk meningkatkan hubungan lebih erat dan nyata dalam bidang ekonomi, bisnis, politik internasional dan budaya.
"Presiden Aljazair untuk kesekian kalinya menyampaikan harapan sekaligus undangan kepada Presiden RI untuk berkunjung ke Aljazair, karena sudah cukup lama tidak ada kunjungan Presiden RI sejak terakhir kali kunjungan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2002," ujarnya.