REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR---Lokasi kecelakaan bus maut Kurnia Bhakti di Jalan Raya Puncak depan Pafesta Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hingga Sabtu pagi (11/2) menjadi tontonan warga. Puluhan warga terlihat memadati pinggir jalan raya Cisarua, mereka ingin melihat lokasi kecelakaan bus maut yang menewaskan 14 orang dan puluhan orang luka-luka.
Banyaknya warga yang datang melihat lokasi kejadian sempat menyulitkan petugas kepolisian melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa kali terdengar imbauan petugas polisi kepada warga yang datang untuk menjauhi lokasi. Petugas kewalahan karena warga telah mendekati lokasi kecelakaan meski telah dilarang.
Untuk memudahkan proses evakuasi dan olah TKP, petugas memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian dengan areal yang cukup luas. Meski demikian sejumlah warga tetap nekat ingin mendekati lokasi kejadian dengan alasan untuk melihat. "Kami cuma ingin tahu, kecelakaan di kampung kita ini seperti apa," kata Asep, warga setempat, yang datang bersama beberapa temannya.
Peristiwa kecelakaan tersebut juga membuat jalur Puncak lumpuh total. Kepolisian Bogor memberlakukan penutupan jalan sementara baik dari arah Jakarta maupun dari Puncak. "Ini perintah Dirlantas Polda Jabar. Jalur ditutup sementara karena sedang dilakukan olah TKP," kata salah satu petugas kepolisian.
Proses evakuasi berlangsung cukup lama. Mobil bus Kurnia Bhakti yang terjatuh tersebut diderek dengan menggunakan mobil derek ukuran besar miliki Jasa Raharja. Proses evakuasi terhadap badan bus Kurnia Bhakti masih berlangsung, sementara peristiwa naas tersebut mendapat simpati sejumlah warga.
Akang pemilik warung kelontong yang berjualan di sekitar lokasi mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. "Kita jadi takut, khawatir terjadi lagi peristiwa ini," katanya.
Peristiwa kecelakaan terjadi Jumat (10/2) sekitar pukul 18.40 WIB. Bus Kurnia Bhakti yang bergerak dari arah Puncak mengalami rem blong. Bus yang berpenumpang lebih dari 30 orang itu menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya. Akibatnya, diperkirakan sekitar 14 orang meninggal dunia dan sedikitnya 47 orang luka-luka.