REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Kondisi panas seharian pada Jumat (10/2) lalu telah mengakibatkan kemunculan kembali titik api sebagian wilayah Riau. Kondisi terbaru itu disampaikan analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru
Staf analisa BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Warih Budi Lestari, di Pekanbaru, Sabtu (11/2) mengatakan, sejak Jumat sore (10/2) satelit NOAA-18 yang dioperasikan Singapura mendeteksi sedikitnya sembilan titik api atau 'hotspot' di Riau.
"Jumlah tersebut juga jauh meningkat dibandingkan jumlah titik api dbanding hari sebelumnya (Kamis 9/2) dimana di Riau hanya terdapat empat titik api," kata Warih atas nama Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Philip Mustamu.
Warih menguraikan, sembilan titik api yang dimaksud itu tersebar di beberapa wilayah Riau, tepatnya di kabupaten/kota yang memang menjadi langganan tetap kemunculan titik api. 'Hotspot' terbayak, kata Warih, terdeteksi di Kabupaten Rokan Hilir dengan sebaran sebanyak empat titik.
Kemudian, sambungnya, ada juga di Kabupaten Bengkalis (dua), dan Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu, serta Kota Dumai dimana masing-masingnya ada satu titik api. "Kemunculan titik api ini sangat dimungkinkan bertambah apabila suhu udara berada di atas rata-rata dan Riau yang minim hujan," tuturnya.
Dari hasil pantauan citra satelit awan, analisa 'streamline' dan kondisi fisik serta dinamis udara, demikian Warih, pada umumnya cuaca untuk wilayah Provinsi Riau cerah hingga berawan, begitu juga pada wilayah perairan.
"Namun peluang hujan masih tetap ada dengan intensitas antara ringan hingga sedang. Kecenderungan hujan, mengarah ke sejumlah wilayah Riau bagian barat, selatan dan pesisir timur yang berbatasan dengan Selat Malaka," ujarnya.
Potensi hujan ringan-sedang itu, kata Warih, peluang terbesar turunya yakni pada siang hingga malam hari dan dini hari. Selanjutnya untuk pergerakan angin, kata dia, umumnya bertiup dari arah barat laut sampai dengan timur laut dengan kecepatan berkisar lima sampai 25 kilometer per jam.