REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Komitmen penuh berbagai pihak di Aceh memberikan penegasan tak bakal ada lagi perang di Serambi Makkah. Menurut Ketua Partai Aceh, Muzakir Manaf, menegaskan hal ini. Menurutnya, partai lokal terbesar di provinsi itu berupaya mempertahankan perdamaian yang tengah berjalan.
"Jika ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa Aceh akan kacau balau dan terjadi perang lagi, itu adalah bohong," tegas mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada pidato politik di acara deklarasi 16 pasangan calon gubernur, bupati, wali kota dan para wakilnya di Banda Aceh, Ahad (12/2).
Ditegaskannya, saat ini tugas utama dan agenda yang harus dijalankan Partai Aceh dan seluruh rakyat adalah mengisi perdamaian dan pembangunan agar tujuan utama untuk terciptanya kesejahteraan rakyat dapat dicapai. "Partai Aceh komit atas perdamaian MoU Helsinki dan untuk itu sebagai partai politik yang dipercaya rakyat, pihaknya akan mengisi perdamaian dengan kerja-kerja nyata untuk mengisi perdamaian," tandasnya.
Pernyataan mantan panglima GAM yang merupakan pidato politiknya dihadapan puluhan ribu kader dan simpatisan Partai Aceh. Muzakir juga menegaskan sejak perundingan damai yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005 dan terpilihnya Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, pada 2007 berarti sudah lima tahun Aceh dipimpin oleh orang Aceh sendiri.