REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah seorang kader Partai Demokrat Jawa Barat (Jabar) Irwan Koesdrajat membantah telah melakukan politik uang dan meminta dukungan Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara dalam musyawarah daerah (musda). Menurutnya, pertemuannya Irfan itu wajar dalam pembahasan tentang partai tersebut.
"Ya benar, kami memang bertemu di hotel itu. Karena, saya akan menghadiri seminar tentang nelayan, perikanan, dan kelautan di Pangandaran. Kang Irfan sebagai salah seorang pembicaranya. Karena jauh akhirnya kami bermalam di Pangandaran. Itu hal yang wajar jika kita bersama kader bertemu," kata Irwan Koesdrajat, ketika dihubungi, Ahad (12/2).
Selain itu, kata Irwan, sebuah hal yang wajar juga ketika Irfan Suryanagara sebagai ketua oarganisasi keanggotaan dan kaderisasi (OKK) DPD PD Jabar menyampaikan bahwa ada program musda di DPD Partai Demokrat Jabar. "Jadi kalau memberi uang kepada partai bukan berarti politik uang. Kalau pun ada dukungan dari PAC itu sah-sah saja, karena mereka tidak memiliki hak suara," ujar Irwan.
Menurut dia, sesuatu dikatakan sebagai politik uang itu jumlahnya besar, berjuta-juta atau bermiliar-miliar rupiah. "Kami memberi uang hanya untuk membantu mereka mengganti ongkos dan uang rokok. Bagi Ketua PAC yang dekat dari tempat pertemuan mungkin tidak kami beri. Saya sangat menyayangkan tuduhan politik uang ini," kata Irwan yang juga menjabat sebagai anggota Komisi A DPRD Jawa Barat.