Senin 13 Feb 2012 12:24 WIB

Partai Islam Malaysia Desak Pemerintah Tolak Perayaan Valentine

Larangan merayakan valentine's day (ilustrasi)
Larangan merayakan valentine's day (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Partai Islam Semalaysia (PAS) menentang perayaan Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang di Malaysia, karena hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam.

Presiden PAS, Datuk Seri Abdul Hadi Awang mengatakan, ajakan untuk tidak merayakan Hari Kasih Sayang itu tidak bertentangan dengan hak asasi manusia dan prinsip kebebasan di Malaysia karena hanya ditujukan bagi umat Islam saja.

"Orang bukan Islam yang merayakan itu hak dia, kita tidak boleh ganggu. Kita hanya mendorong umat Islam karena ini tanggung jawab agama," kata Abdul Hadi seperti dikutip Bernama, Senin (13/2).

Sebelumnya pada Jumat (10/2), Dewan Pemuda PAS menyerahkan memorandum tentang penolakan promosi Hari Kasih Sayang secara besar-besaran di media-media utama kepada Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Datuk Seri Dr Rais Yatim.

Memorandum itu diserahkan Sekretaris Pemuda PAS Khairul Faizi Ahmad Kamil kepada Sekretaris Akhbar Menteri Norazli Noh mewakili Menteri Rais, yang tidak bisa menemui delegasi PAS karena menghadiri acara lain.

Khairul Faizi mengatakan, Dewan Pemuda PAS meminta Menteri Rais agar mengambil tindakan memantau dan mengambil tindakan atas kampanye Hari Kasih Sayang didorong oleh iklan di televisi, radio dan surat kabar sepanjang bulan ini.

Dewan Pemuda PAS khawatir promosi secara besar-besaran dan berkelanjutan untuk merayakan acara itu pada 14 Februari ini akan mendorong masyarakat khususnya umat Islam terjebak dalam kegiatan maksiat.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement