REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Iran akan membebani pasar asuransi laut di London. UE memberlakukan sanksi berupa larangan impor minyak Iran ke Uni Eropa dan larangan asuransi dari Uni Eropa terhadap kapal-kapal yang mengangkut minyak dari Iran. Sanksi itu memaksa kapal tanker perusahaan-perusahaan di London terpaksa memindahkan bisnis asuransinya ke pasar luar Eropa.
Andrew Bardot, pejabat eksekutif sebuah asosiasi pelanggan asuransi kapal di London, International Group P&I Club, mengatakan pemberlakuan sanksi tersebut justru membuka jalan bagi rival London, yaitu Iran, Asia, hingga Rusia.
Apalagi, perusahaannya merupakan pemilik 95 persen asuransi kapal tanker di seluruh dunia. "Secara komersial, kami akan kehilangan premi dari armada-armada kapal. Banyak pengusaha akan berpindah ke pasar lain," kata Bardot seperti dikutip Reuters, Senin (13/2).
Pekan lalu, pemerintah UE sepakat menerapkan sanksi tersebut untuk menekan program nuklir Teheran. Eksekutif Senior Lloyd's Market Association Neil Roberts mengatakan London merupakan pusat global asuransi laut terkemuka di dunia. Sebanyak 17 persen dari total pendapatan ekonomi pasar yang mencapai 8,5 miliar dolar AS untuk membiayai usaha lambung dan mesin kapal. Berikutnya delapan persen dari 13 miliar dolar AS untuk asuransi kargo.
Bahkan, kata Robert, sejak Amerika Serikat berencana menerapkan sanksi serupa, bisnis asuransi dari London dan pasar Eropa lainnya kemungkinan akan memindahkan pasarnya ke Asia, Amerika Latin, dan Rusia. "Situasi ini memindahkan iklim bisnis ke wilayah lain," katanya.