REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sebuah laporan mengungkapkan bahwa Dinas Intelijen Israel, Mossad menggunakan paspor milik warga negara asing untuk melakukan operasi rahasia di luar negeri.
Menurut laporan yang diterbitkan dalam Times of London, para agen Mossad umumnya menggunakan paspor milik warga negara Inggris dan Perancis untuk operasi mereka.
Seorang warga Inggris yang secara sukarela bergabung dengan militer Israel pada tahun 2009 mengatakan, perempuan muda dari Mossad memintanya untuk meminjamkan paspor dan diklaim bahwa langkah tersebut untuk menunjukkan "komitmen" orang-orang asing yang bergabung dengan militer Israel.
Laporan itu mengatakan, paspor tersebut diserahkan kembali kepada warga Inggris itu setelah 18 bulan dan ia terkejut ketika menemukan stempel dari negara yang belum pernah ia kunjungi seperti, Turki dan Azerbaijan.
Seorang warga Perancis juga mengatakan dalam wawancara dengan Times bahwa beberapa bulan setelah mengikuti wajib militer sukarela untuk Israel, seorang wanita memintanya untuk menyerahkan paspor. Paspor itu dikembalikan setahun kemudian dengan stempel dari Rusia dan beberapa negara lain.
Parakorban dilaporkan telah mengajukan protes ke pengadilan negara asal mereka atas kasus tersebut.