Senin 13 Feb 2012 23:40 WIB

Hip-Hop dan Islam dapat Seiring Sejalan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
Todd Tariq Snare, the drummer (file).
Foto: flickr.com
Todd Tariq Snare, the drummer (file).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tak sedikit yang melihat musik Hip-hop dan Islam merupakan dua kutub berbeda. Hip-Hop kerap diidentikan dengan banyak hal negatif seperti minuman keras, narkotika dan perempuan seksi, sedangkan Islam berusaha mengajarkan umatnya untuk menjalani kehidupan yang positif.

 

Salah seorang anggota kelompok musik Hip-Hop AS, Native Deen, Todd Tariq Snare, mengatakan keliru menyebut musik Hip-Hop identik dengan hal negatif. Sebab, awal mula musik Hip-Hop berkembang berkaitkan dengan ketiadaan medium ekspresi suara-suara yang tidak didengar.

 

"Nah, ketika Hip-Hop berkembang, mereka yang menyanyi Hip-Hop tidak melatunkan lagu yang mengajak pendengarnya melakukan kekerasan, mengajak pesta narkoba atau lainnya, tapi benar-benar untuk medium ekspresi. Medium yang membawa setiap orang untuk 'having fun'," kata Tood saat bersilaturahim ke Harian Republika, Senin (13/2).

 

Sebagai contoh saja, lanjutnya, Will Smith. Will merupakan contoh betapa musik Hip-Hop jauh dari kesan negatif. Sebelum sukses seperti sekarang, Will merupakan musisi Hip-Hop. Kini, ia seorang yang sukses menjalani aktivitasnya di dunia film. "Ia dan keluarganya begitu menginspirasi," ungkap Tariq yang memeluk Islam sejak delapan tahun lalu.

 

Berkaitan dengan Islam, kata Tariq, agama ini banyak disalahpahami oleh banyak orang di seluruh dunia. Banyak orang menganggap seorang Muslim adalah teroris. "Melalui Hip-Hop, kami coba memberikan pemahaman yang benar tentang Islam. Jadi, apakah Hip-Hop bertentangan dengan Islam," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement