Selasa 14 Feb 2012 07:27 WIB

Perompak Bunuh Kapten Kapal di Lepas Pantai Nigeria

Perompakan di Laut Aden, Somalia (ilustrasi)
Perompakan di Laut Aden, Somalia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA - Perompak menembak mati kapten dan kepala kamar mesin (KKM) sebuah kapal barang di lepas pantai Nigeria, Senin (13/2).

Perompakan itu merupakan yang terakhir dari serangkaian serangan terhadap kapal di lepas pantai Nigeria, negara penghasil minyak utama Afrika.

"Perompak bersenjata memburu dan menembaki kapal barang berukuran besar itu. Kapal itu mengirim tanda bahaya dan bergerak ke arah Lagos. Semua awak, kecuali tim jembatan, bersembunyi di tempat perlindungan," kata seorang pejabat Biro Maritim Internasional (IMB).

"Karena penembakan yang terus berlangsung, kapten dan KKM terkena tembakan," kata biro itu dalam pernyataan di situs beritanya.

Serangan itu, yang berlangsung sekitar 110 mil sebelah selatan kawasan komersial dan kota pelabuhan utama Nigeria, Lagos, dilakukan dua hari setelah perompak di dua kapal di hamparan laut yang sama menembaki sebuah kapal barang lain dan memburunya selama 25 menit sebelum pergi, kata pernyataan itu.

Perompak di lepas pantai Nigeria lebih cenderung menyerang kapal untuk mencari uang kontan dan menjarah barang, bukan menangkap awak untuk meminta uang tebusan seperti yang dilakukan perompak di lepas pantai Somalia.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.

Menurut Ecoterra International, organisasi yang mengawasi kegiatan maritim di kawasan itu, sedikitnya 47 kapal asing dan lebih dari 500 pelaut hingga kini masih ditahan oleh perompak.

Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan -- termasuk 68 pembajakan yang berhasil -- dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement