Selasa 14 Feb 2012 15:57 WIB

PAUD Eksklusif Harus Hati-hati

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dewi Mardiani
Sejumlah anak-anak dari perwakilan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) mengikuti lomba mewarnai.
Foto: Antara/Arief Priyono
Sejumlah anak-anak dari perwakilan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) mengikuti lomba mewarnai.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Beberapa tahun ini di DIY  muncul PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang eksklusif. PAUD eksklusif ini harus hati-hati. "Karena dia akan bertemu dengan kehidupan yang beragam. Kami dan Dinas Pendidikan Provinsi DIY mencoba melihat dan mengamati PAUD yang eksklusif ini," kata  Staf Ahli Gubernur DIY, Budi Santoso Wigyosukarto, Selasa (14/2).

Dia, tidak bisa mengatakan berapa jumlah PAUD ekslusif yang ada di DIY. Apalagi, kata dia, PAUD itu harus menjembatani antara anak usia dini yang akan sekolah ke SD. Di usia dini, yang dibangun adalah aspek motorik. Namun, karena keinginan orang tua agar anaknya bisa membaca dan menulis sejak dini, maka muncullah PAUD ekslusif.

Di PAUD ini hanya orang-orang dari kalangan tertentu yang bisa masuk ke situ. Hal  ini akan bahaya. Apalagi kalau anak dari PAUD eksklusif ini melanjutkan sekolah ke SD negeri, dia akan mengalami masalah, bisa frustasi. Menurut Budi Santoso, anak akan berhadapan dengan kehidupan beragam dan nilai-nilai yang belum tentu bisa diserapnya dengan baik.

Di DIY sendiri ada Perda tentang Pendidikan Berbasis Budaya. Sekolah yang ada di DIY tidak boleh diskriminatif. "Sekolah yang eksklusif itu tentu saja diskriminatif," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement