REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menilai aksi penangkapan rezim Zionis Israel terhadap dua warga Palestina yang baru saja dibebaskan sebagai langkah agresi yang berbahaya. Demikian dilaporkan ISNA, Rabu (15/5).
Sami Abu Zuhri, Jubir Hamas dalam sebuah pernyataan meminta para pejabat Mesir, sebagai pihak yang ikut menandatangani perjanjian penukaran tawanan Palestina dengan Israel untuk menyikapi pelanggaran yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel, sekaligus menjamin kebebasan mereka yang baru saja dibebaskan.
Menurut laporan Pusat Informasi Palestina, selain memperingatkan berlanjutnya aksi penangkapan militer Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan, Jubir Hamas ini juga menuntut pembebasan segera dua tawanan itu.
Ditegaskan juga oleh Sami Abu Zuhri bahwa bila Israel tidak segera memenuhi tuntutan Hamas, maka rezim penjajah al-Quds inilah yang akan menanggung dampak bahaya dari sikapnya itu.
Pasukan militer Israel menangkap dua warga Palestina bernama Iman al-Syarwanah dan Iman Abu Dawud yang baru saja dibebaskan dari penjara Israel dalam perjanjian penukaran tawanan antara Hamas dan Israel.