Kamis 16 Feb 2012 17:19 WIB

Pengadilan Thailand Keluarkan Perintah Penangkapan Empat Warga Iran

REPUBLIKA.CO.ID,THAILAND--Pengadilan Pidana Thailand Kamis mengeluarkan perintah penangkapan terhadap empat warga Iran atas tuduhan beragam menyangkut insiden-insiden pemboman di Bangkok Selasa, pada saat dicari oleh polisi.

Persetujuan Pengadilan itu mengikuti pengajuan polisi atas foto-foto para tersangka yang ditangkap di televisi sirkuit tertutup, alat peledak yang disita dari rumah sewaan mereka, dan kesaksian saksi mata.

Pihak berwenang Thailand menahan dua tersangka warga Iran yang ditangkap sebelumnya - Saeid Moradi, 28 tahun, yang kehilangan kakinya sendiri akibat ledakan - dan tersangka lain, Mohammad Hazaei, 42 tahun, yang ditahan di Bandara Internasional Suvarnabhumi pada Selasa ketika mencoba untuk naik pesawat ke Malaysia.

Orang Iran ketiga diidentifikasi sebagai Masoud Sedaghatzadeh ditangkap pada Rabu oleh pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur.

Orang keempat, wanita Iran yang diidentifikasi sebagai Rohani Leila, hingga kini masih buron.

Dia dicurigai telah mengatur untuk menyewa rumah di Sukhumvit Soi 71 di mana perangkat peledak pertama meledak, dan tampaknya karena kecelakaan.

Moradi menghadapi lima tuduhan termasuk perakitan bersama alat-alat peledak, kepemilikan bersama alat peledak tanpa izin, menyebabkan ledakan melukai orang lain, berusaha membunuh pejabat negara yang bertugas dan sengaja berusaha membunuh orang lain.

Jenderal Pol Pansiri Prapawat, wakil kepala polisi nasional yang menangani kasus ini, Kamis mengadakan pertemuan lengkap tim untuk pertama kalinya terdiri atas para peneliti dari Kepolisian Metropolitan, Departemen Pemberantasan Kejahatan, Biro Imigrasi, dan Kepolisian Cabang Khusus, serta para ahli dari Divisi Deteksi Ilmiah Kejahatan Senjata Peledak dan satuan Pembuangan Sampah Senjata Peledak.

Polisi senior berjanji bahwa penyelidikan mendalam akan menjelaskan bagaimana insiden itu terjadi, frekuensi kunjungan tersangka ke Thailand, asal-usul bahan peledak dan yang mengimpor alat peledak serta bagaimana dan di mana mereka merakit alat-alat peledak.

Jenderal Pansiri mengatakan bahwa Kantor Polisi Klong Tan ditugaskan sebagai pusat penyelidikan dan pertemuan-pertemuan akan diadakan setiap hari untuk menindaklanjuti operasi itu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement