REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Pengadilan Pidana Thailand, Kamis (16/2) mengeluarkan perintah penangkapan terhadap empat warga Iran atas tuduhan beragam menyangkut insiden-insiden pengeboman di Bangkok Selasa. Perintah dikeluarkan ketika polisi juga tengah melakukan pencarian terhadap keempat warga Iran tersebut.
Persetujuan Pengadilan itu mengikuti pengajuan polisi atas foto-foto para tersangka yang ditangkap di televisi sirkuit tertutup, alat peledak yang disita dari rumah sewaan mereka, dan kesaksian saksi mata.
Pihak berwenang Thailand menahan dua tersangka warga Iran yang ditangkap sebelumnya - Saeid Moradi, 28 tahun, yang kehilangan kakinya sendiri akibat ledakan - dan tersangka lain, Mohammad Hazaei, 42 tahun, yang ditahan di Bandara Internasional Suvarnabhumi pada Selasa ketika mencoba untuk naik pesawat ke Malaysia.
Orang Iran ketiga diidentifikasi sebagai Masoud Sedaghatzadeh ditangkap pada Rabu oleh pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur. Orang keempat, wanita Iran yang diidentifikasi sebagai Rohani Leila, hingga kini masih buron.
Dia dicurigai telah mengatur untuk menyewa rumah di Sukhumvit Soi 71 di mana perangkat peledak pertama meledak, dan tampaknya karena kecelakaan. Moradi menghadapi lima tuduhan termasuk perakitan bersama alat-alat peledak, kepemilikan bersama alat peledak tanpa izin, menyebabkan ledakan melukai orang lain, berusaha membunuh pejabat negara yang bertugas dan sengaja berusaha membunuh orang lain.