Jumat 17 Feb 2012 20:15 WIB

Jagal Nganjuk Merasa Puas Setelah Singkirkan Pesaingnya?

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Dalam pemeriksaan kejiwaan pelaku pembunuhan MUjianto si jagal dari Nganjuk, Jawa Timur, memperlihatkan perasaan tidak bersalah terhadap aksi kriminalitasnya.

Menurut psikolog forensik, Lia Latif, tidak adanya rasa bersalah karena Mujianto telah memiliki kepuasan batin karena telah menyingkirkan orang-orang yang memiliki hubungan khusus dengan kekasih sesama jenisnya, Joko Supriyanto.

"Kalau memang pelaku tidak memperlihatkan rasa bersalah, asumsinya pelaku telah memiliki kepuasan dari tindakannya," kata Lia Latif kepada Republika, Jumat (17/2).

Lia menambahkan tindakan upaya pembunuhan dengan meracuni korban-korbannya telah memberikan kepuasan tersendiri. Dengan menyingkirkan orang-orang yang dianggap saingannya, kini pelaku tidak memiliki tekanan lagi.

Mengenai hubungan antara homoseksualitas dengan kriminalitas, menurutnya belum ada penelitian atau kajian yang membenarkan hal tersebut. Setiap orang, lanjutnya, memiliki naluri untuk melakukan tindakan kriminalitas.

Kasus pembunuhan yang dilakukan Mujianto, ia menilai harus dilihat dari dua aspek. Aspek pertama yaitu pola yang sama antara Mujianto dengan Ryan Jagal karena adanya traumatis masa lalu yang menyebabkannya menjadi homoseksual.

"Aspek kedua, pembunuhan yang dilakukan karena adanya agresifitas untuk mempertahankan pasangannya dari orang lain," tegasnya.

sumber : Bilal Ramadhan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement