REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Jumlah korban tewas akibat serangan bom bunuh diri sepeda motor di Pakistan bertambah menjadi 31 orang. Pejabat setempat mengatakan serangan di sebelah Barat Laut Pakistan yang terjadi Jum’at (17/2) kemarin, merupakan yang terburuk selama sebulan terakhir. Serangan sebelumnya terjadi di distrik suku Khyber pada 10 Januari 2012 lalu, yang menewaskan 35 orang.
“Jumlah korban meninggal meningkat menjadi 31 orang, setelah lima orang tewas semalam,” kata administrator daerah Sahibzada Mohammad Anees, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (18/2).
Aness menambahkan, saat ini masih ada sekitar 35 orang yang dirawat di berbagai rumah sakit di kawasan Parachinar dan Peshawar untuk pengobatan. Seorang pejabat senior pemerintah lokal di Parachinar, Shahab Ali Shah, juga memastikan adanya korban.
Bom sepeda motor meledak di dekat sebuah masjid di Parachinar saat sedang berlangsungnya ibadah shalat Jum’at. Parachinar sendiri berada di perbatasan Afghanistan, kota utama di distrik Kurram. Wilayah ini kerap menjadi zona konflik sektarian antara mayoritas Sunni dan minoritas Syiah. Amerika Serikat mencurigainya sebagai tempat persembunyian kelompok pejuang Taliban dan Al-Qaeda.
Salah satu faksi Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. “Kami mengirim pembom bunuh diri menyusul serangan terhadap Muslim Sunni oleh suku-suku Syiah di daerah itu,” kata Saeed Fazal kepada AFP melalui telepon, mengaku sebagai pemimpin yang disebut Tehreek-e-Taliban Islami.
Menurut hitungan AFP, pembom Islam dan orang-orang bersenjata telah menewaskan lebih dari 4.800 orang di seluruh Pakistan sejak Juli 2007.